Friday, November 8, 2013

Roti Bakar Apem ! Gagal

Beberapa  hari yang lalu, aku obsesi banget praktekin bikin roti bakar yang dikasih resep sama kakakku. Roti bakar bikinan dia itu rasanya memang berbeda dengan yang lain, iya memang dia juga bikin resep sendiri. Tapi dia enggak pelit sama aku, jadilah dia bagi resepnya kepadaku.

Nah, kemarin sebelum praktek, aku sempet ngobrol banyak sama dia mengenai resep roti bakar ini. Wajarlah, namanya pemula jadi pasti banyak banget kan yang ditanya, apalagi nanti pas prakteknya tanpa pendamping, jadi aku tanya secara detail, mulai dari berapa lama mixer, kalau pengembangnya gak bereaksi gimana, pokoknya dari a-z, dan yang pasling penting itu aku enggak punya cetakan roti bakar, gimana kalau aku nyetaknya di cetakan apem? kata dia enggak papa... masalah cetakan doank kan...  okay... siap praktek.





Bahan :

  • 4 telur
  • 1/4 kg gula
  • 1/2 kg terigu protein sedang
  • 3 gelas santan
  • 200 gr margarin
  • 1 sdm ragi
  • pewarna secukupnya
  • keju dan mises untuk taburan

Cara :

  • Campur terigu dengan ragi, sisihkan.
  • Panaskan margarin, jangan sampai mendidih agar wanginya tetap terjaga, sisihkan. 
  • Kocok telur, gula, dan pewarna dengan kecepatan tinggi hingga mengembang.  
  • Kecilkan kecepatan mixer, masukkan santan dan campur hingga rata.
  • Setelah itu masukkan terigu sedikit demi sedikit dan campur hingga merata
  • Masukkan margarin cair tadi hingga rata.
  • Diamkan adonan selama 1 jam.
  • Panaskan cetakan dan oles dengan margarin agar tidak lengket. 
  • Lalu masukkan adonan ke cetakan dan beri taburan diatasnya.
  • Setelah matang, angkat. Lakukan ini hingga adonan habis.

Oia, aku prakteknya ini setengah resep, kan masih belajar, jadi belum berani nyoba banyak. Nah... setelah kue ku jadi. Aku merasa ada yang aneh. Ini mirip seperti bikang, tapi enggak nyeprul. Beda banget bentuknya sama roti bakar. Emak, bapak, suami, mas semua pada nyoba katanya enak. Rasanya pas. Tapi entah kenapa aku merasa nggak sreg. Ini bukan  roti bakar yang aku pengen, jadi aku merasa percobaan kali ini gagal.

Yang membuat ini berbeda adalah karena cetakan saja. Sebab, jika cetakan yang asli kan bentuk roti bakar akan tipis, jadi terasa lebih kering. Tapi karena ini memakai cetakan apem, jadinya lebih tebal dan lembut. Jadi ternyata beda cetakan, membuat perbedaan yang cukup jauh juga, okay bisa jadi 1 pelajaran tambahan kan buat aku.

Soal hasilnya... cukup kecewa sih. Tapi yasudahlah, masih belajar juga. Dinikmati aja roti bakar apem yang ada... hehehhe... ingat... jangan pernah bosan mencoba, jika gagal, ulangi dan ulangi... kan kegagalan adalah proses pembelajaran buat kita. Yuk tetep semangat ngedapur :)

0 comments:

Post a Comment